Mengapa Harus InBreeding?
Apa Itu InBreeding?
InBreeding atau perkawinan sedarah, merupakan perkawinan yang dilakukan antara individu ternak yang masih berada dalam satu silsilah (sedarah). Perkawinan tersebut dilakukan antara induk dengan anaknya, atau sebaliknya. Selain itu, InBreeding juga dapat dilakukan dengan cara perkawinan sesama anak yang memiliki hubungan darah bersasal dari induk yang sama (saudara kandung).
Sebagai contoh, sebuah hamster breeding project yang pernah dan masih dilakukan yang saya beri nama The Offspring of The Black. Adapun silsilahnya saya muat dalam detail gambar berikut.
Mengapa Harus InBreeding?
InBreeding dilakukan untuk mengetahui atau mencari asal-usul genetik dan melakukan seleksi untuk mendapat kualitas gen baik untuk dikembangbiakkan kemudian.
Manfaat dan Tujuan Perkawinan Sedarah Dalam Peternakan
Salah satu tujuan utama dilakukan pembiakan melalui metode InBreeding adalah untuk meningkatkan homozigotas (homozygot). Dalam menghasilkan bibit baru yang memiliki kesamaan genetik dengan induknya atau moyangnya, inbreeding dilakukan agar keturunan yang dihasilkan memiliki sifat gen (genotype) yang lebih matang dan sempurna dari induknya.
Selain itu, tujuan perkawinan sedarah juga dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas karakteristik hamster atau hewan ternak. Seperti mempertahankan kejinakan, meningkatkan temperamen menjadi lebih tenang dan baik.
Dari hasil seleksi melalui metode ini pun cenderung sangat akurat, terutama menentukan gen mana yang memiliki karakter sesuai seperti apa yang diharapkan.
Kelemahan Metode InBreeding
Adapun kelemahan atau dampak negatif dari metode perkawinan sedarah ini adalah dikarenakan menurunkan sifat heterozigot dan meningkatkan homozigot.
Perlu diketahui bahwa dengan meningkatnya sifat homozigot menyebabkan keturunan yang dihasilkan cenderung memiliki gen resesif. Gen resesif ini dikarenakan semakin lama maka gen carrier (heterozigot) akan semakin hilang dan hanya tersisa gen yang bersifat homozygot.
Adapun secara umum, para peneliti dan ilmuwan telah lama menemukan bahwa kecenderungan gen lethal berasal dari gen homozygot (homozygous Lethal). Sebagaimana seiring melemahnya gen heterozygot maka keturunanan yang dihasilkan dari metode perkawinan sedarah menjadi kembali pada gen utuh atau yang disebut homozygot karena tidak tercampur lagi oleh gen carrier (heterozygot) yang dibawa dari keturunan sebelumnya.
Pada kondisi tertentu, seperti InBreeding yang dilakukan tanpa perhitungan yang tepat, maka hal tersebut akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut InBreeding Depression pada keturunannya. InBreeding Depression merupakan suatu keadaan emosional atau kondisi temperamen yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan serta mempengaruhi kesuburan dan daya tahan tubuh.
Namun, apabila metode ini dilakukan dengan benar serta melalui perhitungan dan seleksi genetik yang tepat, maka keturunan yang dihasilkan akan memiliki gen utuh/ murni.
Apa itu Gen Murni?
Gen Murni merupakan gen homozigot yang dimiliki oleh individu yang terdiri dari sepasang alel yang utuh tanpa tercampur oleh sifat heterozygot. Misalnya pada hamster jenis syrian, Black carrier Cream (aaEe) merupakan gen homozigot yang masih tercampur carrier (heterozigot). Sehingga Black carrier Cream (aaEe) belum dapat dikategorikan sebagai gen murni.
Sedangkan apabila Black tersebut (setelah melalui proses inBreeding) tidak membawa gen carrier (heterozigot) maka dapat disimpulkan bahwa Black (aa) adalah gen yang murni.
Oleh karena itu, dalam peternakan, Metode InBreeding sangat diperlukan selain untuk mencari tahu asal-usul gen, juga untuk menghasilkan gen yang lebih baik, murni dan sempurna, serta memiliki karakteristik yang diharapkan.
Apakah kamu menyukai hamster yang jinak dan memiliki temperamen yang tenang, atau memilih hamster yang agresif dan memiliki temperamen yang labil (mudah berubah)? So, melalui metode perkawinan ini maka kamu akan lebih percaya diri untuk menghasilkan kualitas hamster yang kamu harapkan, dan tentu saja harus berdasarkan perhitungan yang tepat untuk menghindari gen letal atau cacat.
InBreeding atau perkawinan sedarah, merupakan perkawinan yang dilakukan antara individu ternak yang masih berada dalam satu silsilah (sedarah). Perkawinan tersebut dilakukan antara induk dengan anaknya, atau sebaliknya. Selain itu, InBreeding juga dapat dilakukan dengan cara perkawinan sesama anak yang memiliki hubungan darah bersasal dari induk yang sama (saudara kandung).
Sebagai contoh, sebuah hamster breeding project yang pernah dan masih dilakukan yang saya beri nama The Offspring of The Black. Adapun silsilahnya saya muat dalam detail gambar berikut.
![]() |
Persilangan Hamster dengan Metode InBreeding, The Offspring of The Black |
Mengapa Harus InBreeding?
InBreeding dilakukan untuk mengetahui atau mencari asal-usul genetik dan melakukan seleksi untuk mendapat kualitas gen baik untuk dikembangbiakkan kemudian.
Manfaat dan Tujuan Perkawinan Sedarah Dalam Peternakan
Salah satu tujuan utama dilakukan pembiakan melalui metode InBreeding adalah untuk meningkatkan homozigotas (homozygot). Dalam menghasilkan bibit baru yang memiliki kesamaan genetik dengan induknya atau moyangnya, inbreeding dilakukan agar keturunan yang dihasilkan memiliki sifat gen (genotype) yang lebih matang dan sempurna dari induknya.
Selain itu, tujuan perkawinan sedarah juga dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas karakteristik hamster atau hewan ternak. Seperti mempertahankan kejinakan, meningkatkan temperamen menjadi lebih tenang dan baik.
Dari hasil seleksi melalui metode ini pun cenderung sangat akurat, terutama menentukan gen mana yang memiliki karakter sesuai seperti apa yang diharapkan.
Kelemahan Metode InBreeding
Adapun kelemahan atau dampak negatif dari metode perkawinan sedarah ini adalah dikarenakan menurunkan sifat heterozigot dan meningkatkan homozigot.
Perlu diketahui bahwa dengan meningkatnya sifat homozigot menyebabkan keturunan yang dihasilkan cenderung memiliki gen resesif. Gen resesif ini dikarenakan semakin lama maka gen carrier (heterozigot) akan semakin hilang dan hanya tersisa gen yang bersifat homozygot.
Adapun secara umum, para peneliti dan ilmuwan telah lama menemukan bahwa kecenderungan gen lethal berasal dari gen homozygot (homozygous Lethal). Sebagaimana seiring melemahnya gen heterozygot maka keturunanan yang dihasilkan dari metode perkawinan sedarah menjadi kembali pada gen utuh atau yang disebut homozygot karena tidak tercampur lagi oleh gen carrier (heterozygot) yang dibawa dari keturunan sebelumnya.
Pada kondisi tertentu, seperti InBreeding yang dilakukan tanpa perhitungan yang tepat, maka hal tersebut akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut InBreeding Depression pada keturunannya. InBreeding Depression merupakan suatu keadaan emosional atau kondisi temperamen yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan serta mempengaruhi kesuburan dan daya tahan tubuh.
Namun, apabila metode ini dilakukan dengan benar serta melalui perhitungan dan seleksi genetik yang tepat, maka keturunan yang dihasilkan akan memiliki gen utuh/ murni.
Apa itu Gen Murni?
Gen Murni merupakan gen homozigot yang dimiliki oleh individu yang terdiri dari sepasang alel yang utuh tanpa tercampur oleh sifat heterozygot. Misalnya pada hamster jenis syrian, Black carrier Cream (aaEe) merupakan gen homozigot yang masih tercampur carrier (heterozigot). Sehingga Black carrier Cream (aaEe) belum dapat dikategorikan sebagai gen murni.
Sedangkan apabila Black tersebut (setelah melalui proses inBreeding) tidak membawa gen carrier (heterozigot) maka dapat disimpulkan bahwa Black (aa) adalah gen yang murni.
Oleh karena itu, dalam peternakan, Metode InBreeding sangat diperlukan selain untuk mencari tahu asal-usul gen, juga untuk menghasilkan gen yang lebih baik, murni dan sempurna, serta memiliki karakteristik yang diharapkan.
Apakah kamu menyukai hamster yang jinak dan memiliki temperamen yang tenang, atau memilih hamster yang agresif dan memiliki temperamen yang labil (mudah berubah)? So, melalui metode perkawinan ini maka kamu akan lebih percaya diri untuk menghasilkan kualitas hamster yang kamu harapkan, dan tentu saja harus berdasarkan perhitungan yang tepat untuk menghindari gen letal atau cacat.